Audit Persediaan merupakan aktivitas pengecekan barang yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kegiatan yang sangat penting dalam bisnis perusahaan untuk memastikan pergerakan barang baik dalam penjualan maupun persediaan barang.
Pengertian Audit Persediaan
Audit Persediaan adalah aktivitas sebuah
perusahaan memeriksa dan mencatat inventaris yang dimiliki perusahaan tersebut
dengan menggunakan suatu prosedur analisis yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, audit persediaan barang dagang
sangat diperlukan untuk mengurangi resiko terjadinya selisih, kehilangan,
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dan memastikan bahwa prosedur
telah dilakukan dengan baik sehingga kemudian dapat dibuatlah perbaikan.
Pelaksanaan Audit
Persediaan
Pelaksanaan Audit Persediaan dibagi menjadi 2
yaitu Pelaksanaan Periodic dan Pelaksanaan Cycle Counting.
1. Pelaksanaan Periodic
Pelaksaanan Periodic biasanya dilaksanakan
sekali dalam satu tahun atau sekali dalam sekian waktu yang lama. Aktivitas
Audit ini mencakup keseluruhan inventory perusahaan.
Bagaimana cara mengenali sistem pelaksanaan
audit ini, yaitu mengenali ciri-cirinya sebagai berikut:
- Saat pelaksanaan, seluruh kegiatan operasional di hentikan.
- Riskan kesalahan, karena dilaksanakan dalam waktu yang lama, sehingga memaksa semua tenaga kerja yang ahli maupun tidak ahli dikerahkan untuk melakukan control.
- Kesalahan sering tidak terdeteksi,
karena pelaksanaan ini dilakukan dalam jangka waktu yang lama, sehingga
kesalahan-kesalahan yang dulu sudah terakumulasi.
- Pencarian solusi dari permasalahan yang didapat sulit ditemukan.
- Semua Inventory perusahaan di hitung.
2. Pelaksanaan Cycle Counting
Pelaksaanan Cycle Counting biasanya dilakukan
secara terus menerus dengan selang waktu yang pendek, seperti harian, mingguan,
dan bulanan. Aktivitas Audit ini hanya mencakup sebagian inventory perusahaan.
Pelaksanaan Cycle Counting ini hanya dilakukan oleh karyawan yang ahli dibidang
tersebut. Tujuan utama nya adalah mendeteksi kesalahan sejak dini, dan mencegah
kesalahan-kesalahan terakumulasi di masa mendatang.
Untuk mengenali sistem pelaksanaan
audit ini yaitu dari ciri-ciri berikut:
- Pelaksanaannya dilakukan sering.
- Saat pelaksanaan, kegiatan operasional masih terus berjalan.
- Tingkat kesalahan dalam audit sangat kecil, karena dikontrol lebih sering.
- Akurasi dari kontrol pelaksanaan ini sangat akurat.
Setiap perusahaan harus mampu, menimbang metode mana yang akan diterapkan. Tetapi alangkah lebih baiknya perusahaan membuat klasifikasi jenis inventory menjadi beberapa seperti Klasifikasi A, B, dan C.
- Klasifikasi A, untuk inventory yang fast moving
- Klasifikasi B, untuk inventory yang slow moving
- Klasifikasi C, untuk inventory yang non-moving
Misalnya Klasifikasi A, pelaksanaan kontrolnya
dilakukan secara harian, Klasifikasi B dilakukan secara mingguan, dan
Klasifikasi C dilakukan secara bulanan.
Posting Komentar
Posting Komentar